Perbedaan Konsumsi Sarapan Pagi dan Konsumsi Jajan Anak Sekolah Dasar terhadap Rasa Kantuk di SD Negeri 2 Kedungwaru Tulungagung

Authors

  • Panca Radono IIK "STRADA Indonesia"
  • Rijal Maulana Akbar

DOI:

https://doi.org/10.30994/jgrph.v7i1.357

Keywords:

Adolescents, Hypertension, Prevention

Abstract

The optimal growth of school-age children depends on providing nutrition with good and right quality and quantity. The purpose of this study was to determine differences in consumption of breakfast and consumption of snacks for elementary school children to drowsiness in SD Negeri 2 Kedungwaru Tulungagung. In this study using observational research design with a cross-sectional approach. The population is all grade 3-5 students at SDN 2 Kedungwaru Tulungagung with a sample of 47 respondents stratified random sampling. Data were obtained from questionnaires and processed by independent T test statistic test. The results showed that the average breakfast group consumed breakfast 5 times a week, while the snack group consumed snacks 18 times a week, or 3 times a day. And the mean value of drowsiness in the breakfast group was 37.79. Whereas in the snack group the mean value of drowsiness is 49.74 from the maximum value. Statistical test results obtained P value 0.012 <α 0.05 then H0 is rejected which means that there is a difference in consumption of breakfast and consumption of snacks for elementary school children to drowsiness in SD Negeri 2 Kedungwaru Tulungagung. Consuming breakfast is more effective to maintain concentration and reduce drowsiness when learning compared to consuming jajanan food.

Downloads

Download data is not yet available.

References

Ahmad, dkk. (2011). Hubungan Kebiasaan Sarapan Pagi Dan Jajan Dengan Status.

Akhmad, Eri Yanuar. (2011). Diet Sehat untuk Anak. Yogyakarta : Kanisius.

Almatsier S. (2010). Prinsip dasar ilmu gizi. Jakarta: PT 18. Gramedia Pustaka Utama.

Almatsier, S. (2004). Penutup Diet. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.

Astawan, Made. (2009). Gizi Anak. Jakarta : Dian Rakyat.

Brown, H. Douglas. (2008). Prinsip pembelajaran dan pengerjaan bahasa. Jakarta: pearson education.

Departemen Kesehatan R.I. (2005). Rencana Strategi Departemen Kesehatan. Jakarta: Depkes RI. www.depkes.go.id.

Devi, N. (2012). Gizi Anak Sekolah. Jakarta : Kompas Media Nusantara.

Devi, N. (2012). Gizi Anak Sekolah. Kompas Media Nusantara: Jakarta.

Dimyanti. (2006). Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta.

Dindinkem. (2008). “Resiko Kesehatan Anak terhadap Makanan Jajanan”. (http://www.halalguide.info/content/view/548/70). Diakses 23 Juni 2016.

Djamarah. (2002). Psikologi Belajar. Jakarta: Rineka Cipta.

Hakim, T. (2001). Belajar Secara Efektif. Jakarta: Puspa Suara.

Hardinsyah & Aries. (2012). Masalah dan Pentingnya Sarapan Bagi Anak. Jakarta.

Irawati. (2007). Kebiasaan Makan, Konsumsi Jajanan. Jakarta : FKM UI.

Judarwanto. (2006). Hubungan Pola Konsumsi Makanan Jajanan Dengan Status.

Kumala, S. (2013). Faktor determinan terhadap kebiasaan sarapan siswa di SMP IT insan harapan tangerang selatan [thesis]. Depok: Universitas Indonesia.

Millimet DL, Tchernis R, Husain M. (2010). School nutrition Program and the incidence of childhood obesity. Journal of Human resources. 45(3): 640-654.

Moehji, S. (2009). ILMU GIZI 2. Jakarta : Penerbit Papas Sinar Sinarti.

Moehji, S. (2009). Ilmu Gizi 2 Penanggulangan Gizi Buruk. Jakarta: PT Bhratara Niaga Media.

Notoatmodjo S. (2003). Prinsip-prinsip dasar ilmu kesehatan masyarakat. Jakarta: PT Rineka Cipta.

Notoatmodjo, S. (2012). Metodologi penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta.

Pudjiadi. S. (2005). Ilmu Gizi klinis pada anak. Edisi keempat FKUI. Jakarta.

Pudjiadi. S. (2005). ilmu gizi pada anak. Jakarta: Fakultas kedokteran Universitas Indonesia.

Rentang Kehidupan edisi kelima. (alih Bahasa: Dra. Istiwidayanti & Drs.Sandercock G, C V, L D. (2010). Association between habitual school day breakfast consumption, body mass indeks, physical and cardiorespiratory fitness in English school children. European journal of clinical nutrition.

Santoso S, Ranti AL. (2009). Kesehatan dan gizi. Jakarta: Rineka Cipta.

Setiadi. (2013). Konsep dan Praktik Penulisan Riset Keperawatan. Edisi 2. Yogyakarta : Graha Ilmu.

Shill KB et al. (2014). Prevalence of iron-deficiency anemia among university students in noakhali region, Bangladesh. Journal of health, population and nutrition.

Siagian, A. (2010). EpidemologiGizi. Jakarta: Erlangga.

Sirajuddin & Masni. (2015). Kejadian anemia Pada siswa sekolah dasar. FKMUH.

Soedibyo, S dan Gunawan, H. (2009). Kebiasaan Sarapan di Kalangan anak Usia Sekolah Dasar di Poliklinik Umum Departement Ilmu Kesehatan anak. Jurnal Sari Pediatry, 11 (1), 66-70.

Soetjinengsih. (2008). Tumbuh Kembang Remaja dan Permasalahannya. Jakarta: Sagung Seto.

Solihin, P. (2008). Ilmu Gizi pada Anak. Jakarta : Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia.

Suhardjo. (2003). Berbagai Cara Pendidikan Gizi. Jakarta : PT Bumi Aksara.

Suprajitno. (2008). Perkembangan Anak dan Remaja. Jakarta: Rineka Cipta.

Suryabrata. Sumadi. (2010). Metodelogi penelitian, Jakarta: PT Raja Grafindo. Persada.

Waryono. (2010). Gizi Reproduksi. Jakarta: Pustaka Rihama.

Winarno, F. G. (2008). Kimia pangan dan gizi. Gramedia Pustaka Utama. Jakarta.

Wong, L. Donna. (2009). Buku Ajar Keperawatan Pediatrik. Vol. 1. Edisi 6. . Jakarta : EGC.

Downloads

Published

2022-06-27

How to Cite

Radono, P., & Akbar, R. M. . (2022). Perbedaan Konsumsi Sarapan Pagi dan Konsumsi Jajan Anak Sekolah Dasar terhadap Rasa Kantuk di SD Negeri 2 Kedungwaru Tulungagung. Journal of Global Research in Public Health, 7(1), 1–7. https://doi.org/10.30994/jgrph.v7i1.357

Issue

Section

Articles